Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Kolaborasi bersama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) menjadi kunci kesuksesan pendidikan vokasi. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan dengan DUDI, tiga lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dari berbagai keahlian sepakati kolaborasi dengan penandatanganan kerja sama pada 24—25 April 2025 di Jakarta.
Tiga LKP yang terlibat dalam kerja sama ini adalah LKP Bangun Karya, LKP Duta Mandiri Indonesia, dan LKP Citra. Ketiganya menyepakati kemitraan dengan berbagai perusahaan, seperti PT Abunu’mah Sejahtera Utama, PT Pei Hai International Wiratama Indonesia, dan Rumah Sakit Graha Permata Ibu. Untuk memastikan kerja sama berjalan dengan lancar, Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus turut memfasilitasi penandatanganan kerja sama ini.
Direktur LKP Bangun Karya, Mahmudin, menyampaikan bahwa penandatanganan kerja sama ini menjawab kebutuhan industri terkait tenaga kerja profesional. Penyusunan kurikulum bersama industri pun menjadi agenda utama sehingga dapat mempersiapkan lulusan yang berstandar industri.
“Kami pun mengembangkan kerja sama dengan pemanfaatan sarana dan prasarana industri untuk pembelajaran dan pemagangan,” terang Mahmudin.
Bekerja sama dengan industri alas kaki, yaitu PT Pei Hai International Wiratama Indonesia, LKP Bangun Karya mendorong tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan industri. Setelah pelatihan, LKP Bangun Karya pun memfasilitasi peserta didik untuk memiliki sertifikasi yang berguna untuk pengakuan resmi terhadap kompetensi tersebut.
Persiapkan Tenaga Kerja Profesional ke Luar Negeri
Tak hanya memenuhi kebutuhan pasar kerja nasional, LKP pun mempersiapkan tenaga kerja profesional ke luar negeri. Dalam bidang keterampilan caregiver, LKP Duta Mandiri Indonesia memberikan pelatihan intensif kepada para peserta didik. Dalam konteks kerja sama ini, LKP yang berada di Tulungagung tersebut bekerja sama dengan RS Graha Permata Ibu untuk pengembangan keterampilan keperawatan.
“Selain penyerapan lulusan ke RS tersebut, kami pun membuka peluang kerja ke Jepang untuk para siswa. Rencananya terdapat 310 peserta didik untuk pemberangkatan bulan Juli 2025,” ujar Direktur LKP Duta Mandiri Indonesia, Donny Nobridwiyanto.
Dalam memastikan keselamatan alumni di Jepang, LKP Duta Mandiri Indonesia menjalin komunikasi intens dengan perusahaan penempatan dan melakukan evaluasi berkala. LKP tersebut juga memfasilitasi peserta didik untuk memiliki kemampuan bahasa agar bisa lulus ujian persamaan di Jepang.
Seperti LKP Duta Mandiri Indonesia, LKP Citra pun berkomitmen dalam mempersiapkan tenaga migran profesional bidang caregiver di Taiwan dan Jepang. Direktur LKP Citra, Siti Komaryatun, mengungkapkan bahwa kebutuhan tenaga kerja caregiver sangat tinggi di kedua negara tersebut. Dengan adanya peluang kerja sama bersama PT Abunu’mah Sejahtera Utama, LKP Citra dapat menunjang kebutuhan industri.
“Penyelarasan kurikulum ini berdampak pada penguatan kompetensi peserta didik sehingga sehingga mereka tidak hanya menguasai teori, tetapi juga keterampilan kerja yang relevan,” tutur Komaryatun. (Zia/Dani)