SMKN 2 PURWAKARTA

Cerdas - Inovatif - Antusias

Banjar, Ditjen Vokasi PKPLK - Tahun 2025 program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP), yang merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, akan turut menyasar satuan pendidikan di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Lebih dari 750 sekolah menengah kejuruan (SMK), 155 sekolah luar biasa (SLB), serta 50 sanggar kegiatan belajar (SKB) dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) di seluruh Indonesia akan direhabilitasi tahun ini.


Dalam peluncuran PHTC di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, 2 Mei 2025 lalu, turut dilakukan groundbreaking pada 11 titik satuan pendidikan di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK. Salah satu titik yang dilangsungkan groundbreaking  adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Firdaus, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Satuan pendidikan nonformal yang sudah berdiri sejak tahun 2003 ini persisnya berlokasi di Jalan A. Yani KM 77 Desa Sungkai, Kecamatan Simpang Empat, dengan bangunan berada di antara perumahan masyarakat. 


Kepala PKBM Al-Firdaus, Aar Apriani (33), mengatakan bahwa saat ini Al-Firdaus hanya melayani pendidikan Paket A, B, dan C, karena jenjang pendidikan tersebut yang merupakan urgensi kebutuhan masyarakat sekitar. Meskipun dulu pernah melayani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), menurut Aar, kondisi lapangan membuat mereka fokus pada pelayanan untuk masyarakat yang ingin meningkatkan taraf hidup mereka melalui pendidikan setara jenjang SD sampai SMA.


“Kondisi sosial dan tradisi masyarakat kita cukup unik di sini. Sebagian besar masyarakat itu berpendidikan pesantren, biasanya tamat SD mereka masuk sampai usia SMA, dan mereka biasanya ingin ijazah pendidikan umum juga, kemudian mereka ikut PKBM,” terang Aar.


Menurutnya, sebagian besar warga belajar di PKBM Al-Firdaus merupakan anak-anak pesantren di sekitar wilayah tersebut. Mereka ikut kelas-kelas di sela-sela proses pendidikan agama. Tentu saja, terang Aan, ada juga warga belajar mereka yang merupakan ibu rumah tangga atau paruh baya yang putus sekolah yang ingin belajar dan mendapatkan ijazah.


“Beberapa di antaranya ada ibu rumah tangga. Mereka putus sekolah misalnya sewaktu SMP. Jadi, mereka ingin mendapatkan ijazah untuk bekerja karena di sekitar kecamatan ini ada peluang-peluang pekerjaan untuk setingkat itu,” lanjut Aar mengatakan bahwa saat ini PKBM Al-Firdaus mempunyai sekitar 340 warga belajar yang tersebar hampir di keseluruhan Kecamatan Simpang Empat. 


“PKBM di Desa Sungai ini adalah pusat. Kita punya rombel-rombel lain yang dibuka di desa sekitar kecamatan. Kita bekerja sama dengan pihak desa untuk membuka kelas menggunakan fasilitas desa,” lanjutnya.


Meskipun pusat Al-Firdaus di Desa Sungkai hanya mempunyai dua ruang pembelajaran dan satu ruangan kantor, dengan dibukanya rombel-rombel di desa lain, mereka dapat melayani lebih banyak warga belajar.


“Ruangan belajar kita sangat kecil di sini dan hanya dua kelas. Tapi kita sudah mengatur waktu pembelajaran dari Kamis sampai Sabtu. Di rombel lain kita atur Senin sampai Rabu, atau Sabtu sampai Senin, tergantung kesepakatan. Karena kita memakai fasilitas desa atau fasilitas sekolah yang ada di sana,” terang Aar.


Terkait dengan program PPSP tahun 2025 yang diterima oleh Al-Firdaus, menurut Aar, tentu saja akan tentu saja akan mendatangkan banyak manfaat dalam peningkatan aktivitas pembelajaran bagi warga belajar di PKBM tersebut. Dengan proses rehab bangunan yang dilakukan, kondisi ini akan menopang aktivitas pembelajaran dan kegiatan lain di satuan pendidikan nonformal tersebut.


“Kami tidak menyangka juga akan mendapatkan bantuan. Mulanya kami tidak tahu ada program ini, tetapi pihak dinas kabupaten memberikan informasi, dan tidak menyangka juga program ini akan diresmikan oleh presiden,” kata Aar berbahagia.


Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa sasaran program PSPP yang akan turut menyasar satuan pendidikan formal dan nonformal tersebut sangat beragam sesuai dengan kebutuhan. Tujuannya, terang Tatang, adalah untuk menghadirkan sekolah yang nyaman dan juga meningkatkan kompetensi siswa atau warga belajar yang dapat berimbas pada kebekerjaan mereka.


“Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan ini akan memberikan dampak pada proses pembelajaran yang lebih berkualitas untuk lulusan pendidikan vokasi PKPLK yang terampil dan mandiri,” tegas Tatang. (Esha/Dani)

  • Jl. Jend. A. Yani No. 98
  • Kelurahan Nagri Tengah
  • Kecamatan Purwakarta
  • Kabupaten Purwakarta
  • Provinsi Jawa Barat - 41111
  • Telpon/Fax : (o264) 200724
  • Email : smkn2.purwakarta@gmail.com
  • Website : https://smkn2pwk.sch.id
SMKN 2 PURWAKARTA

Jl. Jend. A. Yani No. 98
Kelurahan Nagri Tengah Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta
Privinsi Jawa Barat 41111

INFORMASI
TAUTAN